Elemen dan Konsep Dasar CSS3

Tutorial Dasar CSS

Selector id digunakan untuk menentukan style untuk elemen tunggal yang unik . Id pemilih menggunakan atribut id elemen HTML, dan didefinisikan dengan “#“. Aturan style bawah ini akan diterapkan pada elemen dengan id = “para1″

#para1
{
text-align:center;
color:red;
}

Selector class digunakan untuk menentukan gaya untuk sekelompok elemen. Berbeda dengan pemilih id, kelas pemilih yang paling sering digunakan pada beberapa elemen . Dengan ini memungkinkan anda untuk menentukan gaya dan elemen HTML dengan class yang sama .
Selector Class menggunakan atribut class HTML, dan didefinisikan dengan “.”
Pada contoh di bawah ini, semua elemen HTML dengan class = “center”akan dibuat rata tengah :

.center {text-align:center;}
 
 kita juga dapat menentukan bahwa hanya elemen HTML tertentu yang dipengaruhi oleh kelas.
Pada contoh di bawah, elemen p semua dengan class = “center”akan di buat rata tengah :

p.center {text-align:center;}

untuk melakukan formatting elemen-elemen HTML, selain menuliskan nama elemennya langsung seperti h1 (heading), div (divide), p (paragraph), CSS juga memperbolehkan kita untuk menspesifikasi selector khusus yang disebut class dan id.

Selector id digunakan untuk menempatkan style pada element yang unik (catatan penting: pada satu dokumen HTML tidak boleh elemen HTML memiliki selector id yang sama) attribut id dari element HTML didefinisikan dengan tanda pagar #, contoh penggunaanya misalkan kita memiliki sebuah tag HTML sebagai berikut.

<*p id=”parameter”> ini paragraph <*/p>

Tiga Cara untuk Insert CSS :

1. Eksternal style sheet

Merupakan ideal ketika gaya diterapkan pada banyak halaman , dengan ini anda dapat  mengubah tampilan seluruh situs Web dengan mengubah satu file. Setiap halaman harus link ke style sheet menggunakan tag . Tag masuk ke dalam bagian kepala

 <*head>

<*/head>
dengan eksternal style sheet dapat ditulis dalam  bentuk editor teks apapun , dan harus disimpan pada ekstensi css . sebuah contoh dari file style sheet dibawah ini :

hr {color:sienna;}
p {margin-left:20px;}
body {background-image:url(“images/gambar.jpeg”);}

2. Internal style sheet

Merupakan dokumen tunggal html harus digunakan apabila dokumen tunggal html memiliki gaya yang unik . XDi bagian ke[pala html anda dapat mendefinisikan gaya internal dengan menggunakan tag style seperti ini :

<*head>
<*style type=”text/css”>
hr {color:sienna;}
p {margin-left:20px;}
body {background-image:url(“images/back40.gif”);}
<*/style>
<*/head>
 
3. Inline style


Gaya inline dengan mencampurkan konten dengan presentasi akan banyak kehilangan keuntungan , maka anda dapat menggunakan metode hemat dibawah ini :
Untuk menggunakan gaya inline Anda menggunakan atribut style dalam tag yang relevan. Atribut style dapat berisi properti CSS. berikut contoh bagaimana mengubah warna dan margin kiri paragraf :

<*p style=”color:sienna;margin-left:20px”>This is a paragraph.<*/p>

4. Multiple Style Sheet

Jika beberapa properti telah ditetapkan untuk pemilih yang sama dalam style sheet yang berbeda maka nilai-nilai akan diwariskan dari style sheet lebih spesifik.
contoh style sheet eksternal untuk pemilih h3 :

h3
{
color:red;
text-align:left;
font-size:8pt;
}
contoh style sheet internal untuk pemilih h3 :
h3
{
text-align:right;
font-size:20pt;
}
Jika halaman dengan internal style sheet link ke style sheet eksternal properti untuk h3 akan menjadi:

color:red;
text-align:right;
font-size:20pt;


Warna diwariskan dari style sheet eksternal dan teks-alignment dan ukuran font diganti oleh internal style sheet.

Dari : Asep Lesmono (51410171)


Baca artikel lainnya, masih tentang CSS3 :

Pengertian CSS3 (Bryan Indra Putra/51410454)

Sejarah CSS3 (Muhamad Fitriansyah/54410577)

Kelebihan CSS3 (Vinny Rosita Nela Bintari/58410385)

Fitur - fitur CSS3 (Gusti Pribadi Ratu S/55409234)
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar